MAKALAH TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
TENTANG
PENERAPAN TP DI NEGARA MAJU DAN
NEGARA BERKEMBANG
OLEH :
TOSHA P. NOVERITA 12101156110222
DOSEN
PEMBIMBING :
Menrisal,
S.Pd.
FAKULTAS
KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN – PTIK 4
UNIVERSITAS
PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG
TAHUN
2013
Kata Pengantar
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah, swt yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat membuat dan menyusun makalah pada mata kuliahTeknologi
Pembelajaran, yang berjudul ”Penerapan TP di negara maju dan berkembang”.
Tujuan utama penulis dalam membuat dan menyusun
makalah ini adalah memenuhi salah satu
syarat untuk memperoleh nilai disemester 2 tahun ajaran 2013/2014 di Universitas
Putra Indonesia “YPTK”.
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa masih
banyak terdapat kekurangan baik dari segi bahasa, sistematika penyusunan maupun
pembahasan materi yang disajikan, untuk itu penulis senantiasa mengharapkan
kritik dan saran guna kesempurnaan makalah ini. Dengan kritik dan saran
penulis dapat mempelajari, memahami serta memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam
penulisan makalah ini.
Penulis mengharapkan makalah
tentang perkembangan Teknologi Pembelajaran dan Hubungan dengan Ilmu-ilmu yang
relevan ini dapat memberikan manfaat,
menambah wawasan bagi penulis khususnya bagi pembaca umumnya.
Padang, 18 April 2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
Pada
hakikatnya Teknologi Pendidikan adalah suatu pendekatan yang sistematis dan
kritis tentang pendidikan. Teknologi Pendidikan memandang soal mengajar dan
belajar sebagai masalah atau problema yang harus dihadapi secara rasional dan
ilmiah. Istilah Teknologi berasal dari bahasa Yunani “Technologia” yang menurut Webster “Dictionary” berarti systematic treatment atau penanganan sesuatu
secara secara sistematis, sedangkan techne
sebagai dasar kata teknologi berarti art,
skill, science atau keahlian, keterampilan, ilmu. Jadi teknologi pendidikan
dapat diartikan sebagai pegangan atau pelaksanaan pendidikan secara sistematis.Pendekatan
“berdiri sendiri serta lengkap” bagi
reka bentuk dan pelaksanaan teknologi pendidikan semakin kurang digunakan. Di
masa akan datang, sumber teknologi pendidikan akan diintegrasikan. Ini
memerlukan supaya pendekatan secara tradisional yang berasaskan “modul” diganti
oleh pendekatan reka bentuk yang menyokong satu “komuniti modul” dipilih untuk
diintegrasikan oleh satu “komuniti pengajar” bagi berbagai kursus yang
bersesuaian dengan satu “komuniti pelajar”.
Indonesia
adalah negara kepulauan yang terbesar di dunia, terdiri dari lebih kurang 13677
pulau dengan jumlah penduduk sekitar 200 juta jiwa, dari jumlah tersebut sekitar 20 juta merupakan
umur 18 – 24 tahun yaitu kelompok umur yang seharusnya mengikuti pendidikan
tinggi, sedangkan tingkat partisipasi pendidikan tinggi akhir Pelita III adalah
5 % untuk mempertahankan laju pembangunan nasional, maka pada akhir pelita IV
penerapan sumber daya manusia memerlukan sekitar 8,2 % dari kelompok umur
tersebut yang mempunyai bidang-bidang tertentu.
Setiap
tahun jumlah permintaan untuk jadi mahasiswa selalu lebih besar dari
peningkatan daya tampung perguruan tinggi, pemerintah bersama lembaga
pendidikan dan swasta telah berusaha keras untuk meningkatkan daya tampung
perguruan tinggi, namun karena terikat sistem belajar tatap muka seperti
sekarang ini, maka peningkatan daya tampung sangat lambat. Karena terbatasnya
daya tampung itulah pemerintah melalui Depertemen Pendidikan berusaha untuk
mendapatkan dana untuk melipatgandakan kesempatan belajar dengan sistem belajar
jarak jauh.
Sementara
itu menurut kebijakan sektor pendidikan dari bank dunia tahun 1980 upaya untuk
meraih 5 – 10 % terakhir anak-anak usia sekolah yang belum tertampung adalah
usaha tersulit untuk menghendaki tindakan khusus. Laporan itu juga menyebutkan
bahwa bila daya tampung masih rendah, usaha utama adalah menambah jumlah
sekolah, sedangkan bila daya tampung sudah mencapai 70 %, perhatian perlu
diperhatikan pada efisiensi internal sistem pendidikan.
Berdasarkan
kenyataan tersebut, untuk meningkatkan kemampuan menampung anak usia 7 – 12
tahun agar memperoleh kesempatan pendidikan dasar yang dikenal dengan nama SD
Kecil.
Pendidikan
adalah tanggung jawab pemerintah, sekaligus untuk menghilangkan anggapan yang
kurang tepat, serta untuk memecahkan persoalan pendidikan. Pemerintah melalui
Badan Penelitian dan bekerjasama dengan SEAMO REGIONAL
INNOTECH CENTER,
mencoba suatu sistem pendidikan dasar yang di sebut dengan SD Pamong.
Realisasi
SD Inpres mengakibatkan meledaknya lulusan SD pada akhir tahun 1980.
Perkembangan yang amat pesat ini belum akan terdukung oleh besarnya dana dan
biaya lain yang harus di sediakan oleh pemerintah untuk menampung lulusan SD
yang akan melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama.
Disamping
itu juga masih ada masalah lain, yaitu dana lulusan SD yang ingin melanjutkan
pendidikan lebih tinggi, tetapi tidak dapat dilaksanakan karena faktor-faktor
tertentu. Guru sebagai pemegang utama pendidikan masih banyak yang belum
berkelayakan, metode-metode pembelajaran terlalu banyak menekankan pada aspek
hapalan, kurang dan belum memperhatikan aspek kognitif, psikomotor dan afektif
secara selaras dan seimbang.
Berbagai
masalah tersebut telah dan sedang di usahakan antara lain dengan mendirikan
sekolah-sekolah Pendidikan Guru, membangun gedung-gedung sekolah, menambah
jumlah buku paket pembelajaran, mengembangkan perpustakaan, membuka kelas-kelas
jauh dan lain sebagainya.
2. Tujuan
Adapun
tujuan Penerapan TP adalah untuk memenuhi Pengantar Teknologi Pendidikan dan
agar kita mengetahui penerapan TP pada SD Kecil, SD Pamong, SMPT, SBJJ,
Komputer dan Penerapan TP pada Penataran Guru melalui siaran Radio.
BAB II
PEMBAHASAN
Tampaknya dasar-dasar
Teknologi Pendidikan ini sederhana saja dan tidak mengungkapkan sesuatu yang
revolusioner. Guru-guru yang baik banyak sedikit telah melakukannya, dan mereka
juga berusaha mencapai hasil sesuai dengan tujuan pelajaran yang telah
ditentukan dengan penyajian yang paling serasi berdasarkan metode mata
pelajaran, azas-azas didaktik serta pengalaman sebagai guru dan kemudian
menilai hasil belajar murid sebagai petunjuk tentang efektifitasnya mengajar.
Bila hasilnya tidak memuaskan, ia berusaha meneliti sebab-sebabnya, terutama
kesalahan-kesalahan anak sebagai titik tolak ke arah perbaikan.
1. Penerapan Teknologi Pendidikan di
Negara maju dan berkembang serta perbedaannya dari berbagai Aspek
1.1.Penerapan Teknologi Pendidikan
dinegara maju dan berkembang
Pada Negara maju nilai investasi lebih
tinggi dari pada nilai ekonomis pada SDM-nya, artinya investasi bidang fisik
lebih banyak dari pada SDM-nya. Pada Negara maju masalah penduduk tidak terlalu
komplit, cntohnya angka partisipasi penduduk lebih tinggi dan dipermudah, angka
pertumbuhan penduduk tidak terlalu tinggi, angka putus sekolah sudah sngat
minim sekali, mutu sekolah tinggi antara sekolah dipedesaan dan diperkotaan
tidak lagi mempunyai perbedaan yang mencolok dan guru tidak lagi mempunyai
peranan yang sangat penting, artinya guru-guru sudah mempunyai kualitas yang
tinggi, penduduknya tidak lagi buta huruf.
Penerapan TP pada Negara maju sudah
terlaksana sejak setengah abad yang lalu, penyampaian pembelajaran atau
perkuliahan secara missal melalui alat pemancar, seperti Radio adalah biasa dan
tumbuh serta berkembang dengan baik. sedangkan fakta yang terjadi pada Negara
berkembang bahkan justru secara umum adalah sebaliknya dari Negara maju.
1.2.Aspek perbedaan penerapan TP
dinegara maju dan berkembang
Adapun Aspek-aspek dalam penerapan Teknologi
Pendidikan pada Negara maju dan Negara berkembang adalah sebagai berikut :
1.2.1.
Aspek latar
belakang penerapan Teknologi Pendidikan
Negara Maju
Untuk
meningkatkan efisiensi dan pengembangan terhadap metode dan supaya dapat
menghasilkan sumber daya manusia yg lebih maju lagi dan bersifat inovatif maka
TP di terapkan pada semua tingkatan sekolah dan unsur-unsur pendidikan.
Negara Berkembang
Dengan
penerapan TP pada Negara Berkembang melalui peningkatan sumber daya manusia,
maka ini dapat meningkatkan mutu pendidikan demi menstabilkan pembangunan
bangsa dan negara yang sedang berkembang.
1.2.2.
Aspek tujuan
yang hendak dicapai
Negara Maju
Untuk menghasilkan calon-calon generasi muda yang
pintar dalam ilmu teknologi yang serba canggih untuk kemajuan zaman.
Negara Berkembang
Untuk menyamakan pendidikan di pedesaan da di
perkotaan dan untuk meningkatkan pengetahuan pada masyarakat, dan meningkatkan
kemampuan guru dalam mengajar.
1.2.3.
Aspek alat,
media dan sumber yang digunakan
-
Radio
-
Televisi
-
Photografi
-
Slide
-
Proyektor
-
Komputer
-
Microteaching System
-
Studio TV terbatas/CCTV
1.2.4.
Aspek
kelompok sasaran
Kelompok
dan sasaran yang dituju :
- Misal dengan system seminar-seminar, atau sumber dari tenaga konvensional/ guru.
- Kelompok secara diskusi.
1.2.5.
Aspek
pengelolaannya
Adapun
pengelolaan penerapan TP dilakukan oleh Pemerintah dan badan pendidikan dunia
[UNESCO].
1.2.6.
Sumber dana
untuk penerapan Teknologi Pendidikan
Dana
rata-rata dikeluarkan dari RAPBN sangat kecil akibatnya tenaga konvensional /
guru lebih memungkinkan dari pada pengunaan media.
1.2.7.
Aspek
kendala yang dihadapi
Kendala yang
dihadapi dalam masalah sangat besar dan komplit sehingga dibutuhkan perhatian
khusus dari pemerintah dan juga kemampuan guru sangat terbatas, anggaran
pendidikan sangat sedikit dan angka putus sekolah sangat tinggi.
1.2.8.
Aspek Sumber
dana yang diperlukan
Negara Maju
- Pemerintah
- Donatur
- Pihak
Swasta
Negara Berkembang
- APBN /
APBD
- Swasta /
Pengusaha
- Yayasan
- Donatur
1.2.9.
Aspek Kelompok
sasaran penerapan TP.
Negara Maju
- Dosen
- Mahasiswa
- Siswa yang
menengah Kejuruan
Negara Berkembang
- Guru
- Dosen
- Pelajar
1.2.10.
Aspek Sisi
Pengelolaan
Negara Maju
- Pemerintah
- Konsorsium
- Privat
Negara Berkembang
- Pemerintah
- Swasta
- Swasta komersil
- Swadaya
masyarakat
1.2.11.
Aspek
Kegiatan yang dilakukan dan sumber belajar yang di gunakan.
Negara Maju
Kegiatan yang dilakukan adalah Pratikum Labor,
pemberian objek untuk di teliti.
Sumber belajar yang digunakan, Laboratorium dan
alat-alat elektronik.
Negara Berkembang
Kegiatan
yang dilakukan :
-
menyampaikan materi dengan menggunakan
audio visual.
-
memperpasif siswa dalam menjawab soal-soal.
- memberikan
latihan-latihan pada murid
Sumber belajar yang di gunakan :
- Buku atau
modul
- Tape
Recorder, Radio interaktif dan komputer.
1.3.Faktor penghambat dan pendukung
dalam penerapan Teknologi Pendidikan
Adapun
faktor-faktor yang menghambat penerapan TP adalah :
Pada negara maju kendala yang dihadapi
tidak terlalu besar dan rumit, penyakit pendidikan seperti :
- Buta huruf
- Kebodohan
- Kemiskinan
pendukung
dalam penerapan Teknologi Pendidikan :
Tersedianya semua sarana dan prasarana
serta fasilitas yang dapat mendukung penerapan TP, selain itu tersedianya
Sumber Daya manusia yang cerdas dalam mengelola penerapan Teknologi Pendidikan
itu sendiri.
2. Penerapan Teknologi Pendidikan di sekolah-sekolah
2.1.Dilihat dari sisi Desain
Disain :
- Menyusun
disain bahan pembelajaran terprogram
-
Mengembangkan nodul untuk pembelajaran individual
- Membuat disain sistem pembelajaran
2.2.Dilihat dari sisi Developmen
Pengembangan
:
- Teknologi
Cetak
- Teknologi
Audio Fisual
- Teknologi
Berbasis Komputer
- Teknologi Terpadu
2.3.Dilihat dari sisi Utility
Pemanfaatan
:
- Media
- Divusi
Inovasi
-
Implementasi dan Institusionalisasi
- Kebijakan dan Regulasi
2.4.Dilihat dari sisi Evaluasi
Penilaian :
- Analisa Masalah
- Pengukuran beracuan patokan
- Penilaian Formatif
-
Penilaian Sumatif
BAB III
P E N U T U
P
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
uraian pada BAB sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa Penerapan TP pada
sekolah-sekolah, Komputer, Internet dan untuk penataran guru yang mempunyai
pengaruh amat penting demi kelangsungan proses belajar mengajar demi
meningkatnya mutu sumber daya manusia dan mencerdaskan kehidupan bangsa di masa
sekarang dan yang akan datang.
B. Saran
Pertama
dan terutama sekali sebagai warga negara Indonesia yang berharap penuh akan
kemajuan terutama dalam bidang Sumber Daya Manusia Indonesia yang seutuhnya,
berharap kepada pemerintah lebih menitik beratkan pembangunan dalam bidang
pendidikan atau membangun manusia Indonesia yang cerdas dan berkualitas di
Negara sendiri serta di mata Dunia.
Untuk kesempurnaan penyusunan
makalah ini, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca dalam bentuk membangun.
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Tarwatjo. 1982. Pusat Pengembangan Inovasi Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta : BP3K
2.
Bachtiar, Harsja W.1984.Teknologi Komunikasi Pendidikan, Jakarta: CV.Rajawali
3.
Setijadi.1986. Definisi Teknologi Pendidikan, Jakarta : CV. Rajawali
4.
_______.1983. Pola Dasar Pembinaan Teknologi Komunikasi Pendidikan Dasar, Jakarta : Pusat Teknologi
Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (PTKPK)
5.
________.1981/1982. Bulletin
Pembinaan Sekolah Dasar ( Edisi Khusus ) Tahun Ketiga, Jakarta : Depdikbud